Minggu, 06 Oktober 2019

SEMANGAT KEBERSAMAAN DI BARAK BELA NEGARA

Pendidikan Bela Negara Kementerian Pertahanan Lokasi pendidikan berada di Pusdiklat Bela Negara berlokasi di Kampung Pabuaran, Desa Cibodas, Rumpin, Kabupaten bogor  
Salah satu lokasi tempat pelatihan kader bela negara adalah Pendidikan bela negara kementerian pertahanan  
program (bela negara) Kelas dan Lapangan belajarnya tentang P 5 + Tum dan kedisiplinan, wawasan kebangsaan, wawasan nusantara, teori ada kepimpinan, cara memberi instruksi, cari berkomunikasi, sejarah perjuangan bangsa. ada pembinaan mental, kegiatan agama juga ada persentase
Lama program bela negara pun berbeda-beda untuk setiap instansi. Ada yang hanya 11 hari seperti para siswa atau mahasiswa , namun juga ada yang satu bulan. Bahkan program bela negara untuk peserta dari "Selama ini waktunya ada yang 3 hari, masih variasi. Tergantung dari Program Kemenhan.
Selama pendidikan, peserta diwajibkan untuk tinggal di barak. Namun tidak seperti yang dibayangkan, barak-barak peserta cukup memadai. Setiap barak bisa berisi 30-50 orang, dengan tempat tidurTerdapat juga lemari dan rak sepatu untuk peserta didik.

Doktrin bela negara dengan pendidikan bagi calon prajurit sangat berbeda. Meski begitu memang alangkah lebih baik jika program untuk menambah kecintaan tanah air ini dilakukan secara berkesinambungan.
Para peserta didik bela negara memang juga merasakan bagaimana hidup teratur seperti prajurit Mulai dari jadwal bangun tidur merasakan makan ala militer, hingga bagaimana bersikap menghargai menghormati terhadap sama kawan dan para Pelatih.



Pusdiklat Bela Negara berlokasi di Kampung Pabuaran, Desa Cibodas, Rumpin, Kabupaten Bogor  Fasilitas seperti poliklinik serta sarana olahraga termasuk mess/barak yang berkapasitas 264 orang siswa dan 96 siswi juga disediakan barak.
bangun jam empat pagi. Langsung lari, baris berbaris. Di sini, kami hidupnya ala militer. Tinggal di Barak, tempat para pasukan tinggal. Satu ruangan berisi tempat tidur berderet-deret, satu tempat tidur ditempati satu orang satu kasur  Satu lemari dipakai juga untuk berdua. Meletakkan pakaian dalam lemari pun juga ada aturannya, harus bersih dan rapi. Meninggalkan tempat tidur harus dalam kondisi rapi spreinya, tanpa lipatan sedikitpun, harus mulus
"Inti dari Bela Negara itu kan bagaimana kita menumbuhkan kecintaan kepada tanah air sudah cinta, kita akan mempertahankan negara jika negara diganggu  Jam 4 pagi harus sudah bangun untuk mandi pagi. Mandinya ngantri meskipun kamar mandinya banyak. Pagi itu pula musti diusahakan untuk buang air besar. Setelah itu, saya beraktivitas seharian dan baru bisa menikmat barak kembali sekitar jam 10 malam setelah dari pelajran kelas. Menikmatinya untuk mandi, mencuci baju, sholat, dan untuk tidur melepas lelah. Kami tidak sempat bermain hape, selain karena sangat lelah, 


Minggu, 08 September 2019

PANGGILAN TUDAS ATAU BELA NEGARA


Panggilan Tugas atau Bela Negara mesti disyukuri sebagai momen persatuan dalam kemerdekaan yang diwujudkan menghormati dan mengajak semua warga negara untuk membela negara melebihi dari panggilan tugas yang menjadi tanggung jawab bersama untuk bela negara, tidak bisa hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi bela negara di berbagai bidang pengetahuan didalam dunia pendidikan.
Menwa adalah orang-orang anggota yang luar biasa karena mampu melaksanakan pengabdian melebihi panggilan tugas. Siapa pun kamu, apapun pangkat dan jabatanmu, tanamkan pada dirimu untuk mengabdi dan memberikan yang terbaik demi nusa bangsa dan negara yang sangat kita cintai Menwa yang mempunyai disiplin, dedikasi dan loyalitas yang tingg pasti mampu menerima beban untuk panggilan tugasi


Bela Negara atau Panggilan Tugas merupakan wadah peran dan kontribusi segenap komponen masyarakat termasuk dunia usaha, dunia pendidikan,atau media, hingga tokoh pemuda dan tokoh agama dan Masyarakat untuk memberikan sumbangsih kepada negara melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.pada Seluruh warga negara dengan segala kelebihan dan kekurangannya tetap dapat memberikan sumbangsihnya dalam bela negara”menyumbangkan jasa dan bakti untuk bangsa dan negara melampaui dari panggilan kewajiban tugas militer
Panggilan tugas atau bela negara melaksanakan tugas operasi merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi seorang Menwa manakala panggilan tugas itu datang dan senantiasa siap melaksanakan panggilan tugas negara. Menwa mendapat panggilan tugas yang kalian lakukan nanti menjadi ladang amal ibadah kepada sesamanya, sehingga melahirkan sikap yang tulus ikhlas dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa”yang ada dalam Panca Dharma Satya “Tidak setiap Menwa memiliki kesempatan dan diberi kehormatan seperti yang kalian dapatkan sekarang, hanya Menwa yang terlatih dan siap secara fisik dan mental diberangkatkan ke medan tugas operasi” semua itu harus dengan sikap semangat #jiwakorsakomando #Belanegara
CALL OF DUTY  PANGGILAN TUGAS ATAU BELA NEGARA  

Orang sukses dan Kuat tidak pernah mengeluh tapi terus mencoba dan penuh semangat untuk bela negaranya 

Sabtu, 02 Maret 2019

KEMAMPUAN DIRI SENDIRI MEMOTIVASI SEMANGAT KEPRIBADIAN


“Motivasi adalah hal yang mendorong Kita baru untuk memulai dan kebiasaan adalah hal  hal sesuatu yang harus membuat Kita terus melakukannya” untuk lebih baik

Jumat, 19 Oktober 2018

BELA NEGARA TIDAK HARUS DENGAN MEMIKUL SENJATA




Bela negara tidak harus dengan memikul senjata dan melatih fisik untuk menghadapi perang, Itu harus dimaknai secara luas. Kesuksesan di bidang yang digeluti merupakan wujud membela negara. Ditambah kesuksesan tersebut memberikan kontribusi yang konkret terhadap pertahanan Indonesia dalam megahadapi ancaman dari luar.
“Jadi jangan dimaknai sempit. Biar pun ada dimensi militernya, tidak ada salahnya bila nilai-nilai militer positif diadopsi dan dikembangkan. Jangan terjebak dalam trauma dan stigma dimasa lalu,
Ia menilai pendidikan bela negara mampu memperkuat pemahaman masyarakat terkait dengan identitas sebagai warga negara Indonesia yang harus dijunjung dan dipertahankan. (Asmu/Berbagai sumber)
Era Globalisasi membuat pengaruh kultur budaya dan kebiasaan dari negara lain dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat Indonesia. Maka pendidikan bela negara sangat perlu untuk perkuat karakter bangsa.
“Jangan sampai karena derasnya arus globalisasi, pengaruh budaya lain lebih dominan dari pada budaya kita sendiri, yang sebenarnya tidak cocok dengan kultur masyarakat kita. Akhirnya, generasi muda kita tidak tahu ke mana arah tujuan bangsa ini kedepannya,” ungkap Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, seperti dilansir Media Indonesia.
Bela negara pada dasarnya ialah hak dan kewajiban setiap warga negara. Seluruh warga negara dapat berpartisipasi membela Tanah Air dengan profesi mereka masing-masing. Pendidikan bela negara merupakan bentuk pendidikan guna memperkuat kesadaran warga negara Indonesia dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Itu sebabnya model bela negara saat ini banyak cara. Misalnya lewat doktrinasi bela negara agar masyarakat cinta Tanah Air dan rela berkorban. Kemudian yakin pada Pancasila yang dijabarkan secara luas. Masyarakat cinta Tanah Air sesuai profesi masing-masing juga bagian dari bela negara,” ujar mengatakan pihaknya mengakui masih ada kesalahpahaman di masyarakat yang menganggap pendidikan bela negara sama dengan wajib militer sehingga mereka wajib mengikuti kegiatan militerisme.
“Ini perlu diluruskan. Ada satu hal yang perlu diketahui bahwa bela negara tidak sama dengan wajib militer. Walaupun tentara juga membela negara, ini sangat berbeda dengan masyarakat sipil,
Bela negara tidak harus dengan memikul senjata dan melatih fisik untuk menghadapi perang, Itu harus dimaknai secara luas. Kesuksesan di bidang yang digeluti merupakan wujud membela negara. Ditambah kesuksesan tersebut memberikan kontribusi yang konkret terhadap pertahanan Indonesia dalam megahadapi ancaman dari luar.
“Jadi jangan dimaknai sempit. Biar pun ada dimensi militernya, tidak ada salahnya bila nilai-nilai militer positif diadopsi dan dikembangkan. Jangan terjebak dalam trauma dan stigma dimasa lalu,
Ia menilai pendidikan bela negara mampu memperkuat pemahaman masyarakat terkait dengan identitas sebagai warga negara Indonesia yang harus dijunjung dan dipertahankan. (Asmu/Berbagai sumber)




PEMUDA HARUS SADAR DALAM BELA NEGARA



Pemuda dan kesadaran bela Negara adalah sesuatu yang memiliki keselarasan dalam jiwa masing-masing orang terutama dari dalam diri pemuda. Membangun cinta tanah air dalam Kesadaran Bela Negara pada pemuda merupakan sesuatu yang penting dan tidak bisa dianggap suatu hal yang sepele, karena pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang tidak dapat didisparitaskan dari sejarah bangsa ini. Kendati pun demikian, kesadaran bela negara ini jangan pula ditafsir hanya berhubungan dengan angkat senjata melawan musuh dari negara luar belaka, melainkan harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam pengejawantahannya, pemuda lebih kreatif mengimplementasikan arti bela negara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat bela negara itu sendiri.
Dalam hal ini Pemuda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan kepemimpinan negara berada di tangannya. Karena itu pemuda harus mengetahui asas kepemimpinan.
Asas Kepemimpinan adalah kesadaran dan kemauan. Sikap dan ciri pemimpin yang baik adalah:
1. Berilmu, berakhlak, berintegritas, professional, dan pandai
2. Dapat membuat keputusan dan bertangguing jawab atas keputusannya.
3. Dapat mempengaruhi bukan dipengaruhi dan mampu menjadi contoh
4. Bersedia mendengar masukan dan kritik
5. Bisa memberi semangat dan motivasi
Serta pemuda perlu memiliki pengetahun tentang kepemimpinan. Dari apa itu pemimpin, ciri-ciri, dan tugasnya. Pemimpin adalah seseorang yang pandai dan menggunakan kepandaian tersebut untuk menggerakkan diri, organisasi dan masyarakat. Diantara kepandaian yang harus dikuasai adalah:
1) Pandai mengurus diri dan organisasi, termasuk mengatur waktu, keperluan diri sendiri, dan kerja
2) Pandai mendengar dan menghormati apapun pendapat dan kritikan
3) Pandai menganalisa dalam membuat keputusan
4) Pandai berkomunikasi dengan bahasa yang santun
5) Pandai menulis dan mendokumentasi dan mengerti Iptek
Ada pun seorang pemuda dituntut untuk tidak apatis (masa bodoh) atas segala masalah yang menimpa bangsa dan negara. Baik itu masalah bencana alam sampai bencana sosial ekonomi dan politik yang dimana alam bernegara dirusak oleh kebanyakan generasi tua yang haus akan kekuasaan. Pemuda sebagai generasi penerus dan pemegang tali kekuasaan, harus melawan segala kerbobrokan yang ada. Baik di area sosial atau pun politik.
Salah satu solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan kenyamanan hidup berbangsa dan bernegara, Indonesia membutuhkan fundamental ekonomi, budaya, dan pertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh. Tanpa fundamental ketahanan nasional yang kuat, ancaman keamanan dan kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu, solusinya adalah pendidikan kewarganegaraan melalui pendidikan bela negara.
.sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan bela negara menjadi sesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang berkembang saat ini, yaitu jika dikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia yang berada pada persimpangan kepentingan dunia. Realitas empiris inilah yang menjadi satu kebutuhan Indonesia untuk melakukan reorientasi sistem ketahanan nasional






KENAPA MENGAPA HARUS BELA NEGARA?


Kenapa Harus Bela Negara?

Bangsa Indonesia yang memiliki latar belakang sejarah yang begitu kuat, seperti Kerajaan Sriwijaya abad ke-7 yang begitu hebat, kekuasaannya membentang dari Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimatan dan Sulawesi.
Selain itu terdapat juga Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 yang lebih besar kekuasaannya hampir wilayah Asia Tenggara. Namun sayangnya kehebatan dan kekuasaan terbesar itu akhirnya runtuh.
Keruntuhan kerajaan tersebut bukan diserang oleh kerjaan lain melainkan konflik dari dalam yang berkepanjangan dan sumber konflik di kala itu merebutkan harta, tahta dan wanita.
Sementara itu untuk kejayaan negara lain,kehebatan Uni Soviet yang dulu berkuasa dan ditakuti di dunia namun kenyataannya Uni Soviet saat ini sudah ‘almarhum’ dan pecah. Kehancuran Uni Soviet bukan diserang oleh Amerika namun konflik dari dalam yang berkepanjangan.
“Nah Indonesia mungkin tidak hancur terpecah belah seperti Uni Soviet? Mungkin. Karena saat ini Garuda Pancasila sedang terbaring lemah. Oleh karena itu bangsa Indonesia perlu diselamatkan salah satunya melalui bela negara,” 










Mengapa Harus Ada Bela Negara?
Ketika berbicara tentang bela negara di dalam benak kita adalah latihan perang ala militer. Padahal di dalam bela negara tidak ada kata perang, mulai dari pengertian, maksud dan tujuannya.
Generasi muda harus bisa memahami bela negara untuk pertahanan negara. Pertahanan negara ialah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan ganguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Tidak ada kata perang.
ancaman ke depan semakin kompleks dan multidimensional yang terdiri dari ancaman militer dan non militer.
Menurutnya ancaman non militer sangat sulit diprediksi dan diidentifikasi, lebih berbahaya daripada ancaman militer, maka tidak bisa diselesaikan dengan alutsista yang dimiliki TNI secanggih apapun sehingga harus dibangun strategi ketahanan negara yang kuat.
“Kalau ancaman militer mudah diidentifikasi, karena suatu negara apabila akan melakukan perang harus ada pernyataan perang, jika tidak ingin terjadi perang maka melalui jalur diplomasi. Akan tetapi ancaman non militer tidak ada pernyataan perang, masuk rumah tanpa permisi dan setiap hari di kantong kita, contohnya handphone,”
Kita sebagai pembela negara menekankan bahwa mulai saat ini generasi muda harus ditanamkan lima nilai Bela Negarayaitu, cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara.
“Jadi apa yang harus dibela untuk negara yaitu, kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa,”

Minggu, 07 Oktober 2018

BELA NEGARA


Salah satu upaya wujud lain dalam bela Negara yang dapat dilakukan generasi muda adalah dengan mengikuti Resimen Mahasiswa. Resimen Mahasiswa (disingkat Menwa) adalah salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Markas Satuan komando Menwa bertempat diperguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang anggotanya adalah mahasiswa atau mahasiswi yang berkedudukan di kampus tersebut. Menwa merupakan komponen cadangan pertahanan negara yang diberikan pelatihan dasar militer seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya

apabila seluruh para pemuda/mahasiswa  sudah memiliki bekal dalam diri mereka berupa pengetahuan terhadap kesadaran bela Negara maka dengan otomatis mereka tidak akan ada keraguan lagi untuk membela Negara ini terutama dari Negara lain dizaman yang telah maju ini.
Tetapi terkadang ada juga individu-individu yang tidak mempedulikan Negara dimana ia dilahirkan dan dibesarkan orang-orang ini lah yang dapat merusak bangsa ini. Kita sebagai warga Negara harus memiliki kesadaran dari dalam diri kita demi kemajuan bangsa ini dan membela Negara ini.
Hal penting yang harus disadari pemuda /mahasiswa adalah bahwa pemuda tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika bangsa yang dihadapi saat ini.
Pemuda/mahasiswa harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam melakukan perubahan, hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini, mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk mengantisipasi terjadinya penjajahan gaya baru disegala aspek, atas derasnya arus globalisasi yang tak terbendung juga merupakan salah satu menjaga negara ini.
bahwa pelatihan bela negara ini memiliki tujuan mulia, yakni membina dan membentuk generasi muda bangsa Indonesia yang berkepribadian, berakhlak mulia, disiplin, terampil serta memiliki semangat dan kesadaran bela negara.

"Selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara melaksanakan dengan penuh kesadaran tanggungjawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa,
 



Hal lain yang tak kalah pentingnya, pemuda/mahasiswa harus memiliki kepekaan sosial dan memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini, maka harus turut serta mencari solusinya.
Dengan membangun kesadaran itulah, maka pemuda/mahasiswa telah melakukan salah satu dari sekian banyak aspek untuk menjaga keutuhan Negara ini yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan legal. Secara hukum, khususnya merujuk Pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara memiliki kewajiban bela negara. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan bela negara menjadi sesuatu hal yang legal dan sangat penting dipayungi konstitusi negara yang sangat kuat.